Tungku Hemat Energi dengan Berbahan Bakar Briket Ampas Sagu
DOI:
https://doi.org/10.31963/sinergi.v12i1.1120Abstract
Tungku adalah alat masak yang terbuat dari tanah liat, dan bahan bakar yang digunakan adalah kayu atau arang. Lain halnya dengan tungku ini yang bahan bakarnya adalah briket yang terbuat dari limbah ampas sagu. Briket ampas sagu yang digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan bakar mempunyai nilai kalor 4120,0313 (kcal/kg) sampai dengan 4320,0727 (kcal/kg). Mendesain tungku briket perlu diperhatikan adalah 1). adanya aliran udara (oksigen) dari lubang bawah menuju lubang atas dengan melewati ruang bakar briket yang terdiri dari aliran udara primer dan sekunder 2). adanya saringan dan dudukan briket yang dapat menahan berat briket 3). ada ruang bakar untuk briket yang terletak dibawah 4). ada ruang untuk menampung abu yang terletak dibawah. Hasil pengujian pada tungku hemat energi ini, setelah dilakukan uji masak air 1 liter dan 1 kg bahan bakar briket pada panas yang stabil dengan percobaan sebanyak 6 kali, diperoleh laju kecepatan waktu yaitu (05.08; 05.16; 05.18; 04.45; 04.40; 04.45). Kemudian pada pengujian kompor minyak tanah dengan perlakuan yang sama diperolah laju kecepatan waktu yaitu (05.58; 05.52; 05.49; 05.10; 05.30; 05.13; 05.28). Perbandingan efisiensi waktu memasak air yang diperoleh dari tungku dan kompor jauh lebih cepat tungku, karena panas pada tungku tidak banyak terbuang pada dinding. Kemudian dari segi efisiensi penggunaan bahan bakar, jauh lebih murah briket dibandingkan minyak tanah, harga briket Rp. 5.000,- per kg dan harga minyak tanah non subsidi Rp. 13.000,- per liter. Harga minyak tanah yang ada dipengecer pangkalan tidak merata baik dikota maupun dipedalaman. Kemudian ditinjau dari segi efisiensi bahan untuk pembuatan tungku jauh lebih murah dibandingkan kompor minyak tanah, harga tungku dipasaran Rp. 75.000,- sedangkan kompor hock Rp. 300.000,-.Downloads
Published
2019-05-24
Issue
Section
Artikel