PERLAKUAN UJI KALOR BRIKET LIMBAH SAGU UNTUK PEMANFAATAN SEBAGAI BAHAN BAKAR OLEH MASYARAKAT KAMPUNG SENTANI

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Agustinus Agustinus

Abstract

Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan di lapangan, bahwa limbah ampas sagu yang dihasikan dari pengolahan pati sagu, ampasnya dibuang sehingga mencemari lingkungan serta bau busuk. Untuk mengatasinya dapat diolah atau diproses menjadi briket sebagai alternatif bahan bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji panas atau kalor briket arang ampas sagu yang telah di proses melalui pencetakan dengan menggunakan alat pres hidrolik. Briket ini diharapkan nantinya dapat dijadikan bahan bakar alternatif khususnya dikampung–kampung kabupaten Jayapura sebagai pengganti minyak tanah. Kemudian penelitian ini dapat memberdayakan masyarakat bagaimana memanfaatkan limbah ampas sagu yang terbuang untuk diproses menjadi briket arang. Alat pres yang digunakan pembuatan briket arang adalah dari dongkrak hidrolik, alat ini dapat dijadikan berbasis skala industri rumah tangga. Alat ini dapat menghasilkan tekanan dan kerapatan briket yaitu antara 1.71 ÷ 2.50 gr/cm3 sehingga briket yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bahan bakar alternatif. Metode penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap sesuai gambar aliran flow chart yaitu mulai dari tahap persiapan alat pres, pengambilan limbah, pengeringan, proses pengarangan, sampai pada proses pencetakan dan Pengeringan dan tahap terakhir pengujian panas (kalor). Hasil pengujian kalor atau panas dari kerapatan briket antara 1.71 ÷ 1.74 gr/cm3 diperoleh nilai kalor sebesar 4164,9404 ÷ 4320,0727 kcal/kg, dari hasil pengujian tersebut maka dapat direkomendasikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah, karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi atau panas. Kemudian limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai briket arang. 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##