Analisis Penambahan Beban dan Pembangkit pada Sistem Kelistrikan Sulserbar PT. PLN Persero

Abstract

Masa modern saat ini, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan tingkat kependudukan yang tinggi disertai perkembangan industri yang cukup pesat. Oleh karena itu, jumlah penggunaan energi listrik pun semakin naik tiap periodenya. Pada pengoperasian sistem tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pusat pembangkit listik, diperlukan suatu koordinasi yang cukup baik itu antara pembangkit maupun beban agar didapatkan suatu pembebanan optimal dan lebih ekonomis. Saat proses distribusi energi listrik itu pun harus secara ekonomis dan rasional. Dalam proses penyaluran listrik sangat memperhatikan kestabilan tegangan tetapi kerap kali mengabaikan rugi-rugi pada sistem transmisi. Maka dari itu dilakukan sebuah simulasi agar dapat melihat prediksi pada sistem sulselbar jika terjadi peningkatan beban sebanyak 12% untuk setiap bus dan penambahan satu unit pembangkit yang berbeda di setiap tahunnya dengan memperhatikan dampak pada nilai jatuh tegangan pada bus dan losses pada saluran atau jaringan. Sehingga dari penelitian tersebut, mendapatkan hasil bahwa pada tahun ketiga, terjadi peningkatan beban menjadi 662,576 MW, persentase kenaikan drop voltage terbesar sebanyak 8,05% dan jumlah losses sebesar 10,062 MW.