Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 KV di PT. PLN (Persero) ULP Kalebajeng Dengan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kualitas keandalan jaringan pelayanan energy pada sistem distribusi dapat dlihat dari seberapa sering terjadi pemadaman dan lamanya padam dalam waktu tertentu. Evaluasi keandalan penyulang radial memerlukan perhitungan yang cukup rumit dan dan sangat banyak. Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks menjad bentuk yang sederhana dengan elemen pendekatan ekivalen. Rangkaian ekivalen digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi, dan menyusun kembali kedalam bentuk seri. Sebagai sampel Penyulang Parang Banoa dan Penyulang RRI yang berkonfigurasi radial. Telah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode RNEA. Dari keandalan ini didapatkan nilai indeks keandalan load point dan indeks keandalan sistem. Pada penyulang Parang Banoa dengan menggunakan metode RNEA pada tahun 2021 dengan nila SAIFI sebesar 4,813 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI sebesar 12,003[jam/pelanggan/tahun]. Sedangkan pada penyulang RRI memiliki nilai SAIFI sebesar 1,827 [kegagalan/pelanggan/tahun dan SAIDI sebesar 4,619 [jam/pelanggan/tahun]. Berdasarkan hasil perhitungan penyulang Parang Banoa dikategorikan tidak andal karena nilainya sudah melebihi standar SPLN 68-2 tahun 1986. Sedangkan pada penyulang RRI dikatakan andal karena nilainya berada dibawah standar SPLN 68-2 tahun 1986 tersebut. kerugian ekonomis pada Penyulang Parang Banoa dengan nilai ENS : 6.549.928,32 kWh/tahun, AENS : 1563,60 dan nilai kerugian ekonomis sebesar Rp. 26.854.706,11. Sedangkan pada Penyulang RRI dengan nilai ENS : 7.160.697,13 kWh/tahun, AENS : 702,64 dan nilai kerugian ekonomis sebesar Rp. 29.358.858,23 selama tahun 2021.