STUDI POTENSI DAN ANALISIS EKONOMI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRID DI PULAU BAHULUANG KECAMATAN BONTOSIKUYU, KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
DOI:
https://doi.org/10.31963/sinergi.v15i2.1187Abstract
Pulau Bahuluang merupakan salah satu daerah yang terpisah dari daratan Kabupaten Kepulauan Selayar yang dalam pemenuhan akan kebutuhan listrik tidak mendapat pasokan listrik dari PLN (Pelayanan Listrik Nasional) Selayar. Kebutuhan listrik sehari-hari diperoleh dari generator diesel yang dioperasikan hanya 5 jam per hari dikarenakan biaya operasional yang tinggi pada bahan bakar, itupun dengan harga solar bersubsidi. Struktur pulau Bahuluang yang sebagian besar terdiri dari hamparan dan sabana yang cukup luas serta titik koordinat dari pulau tersebut menyebabkan pulai ini dilalaui angin barat dan angin timur yang cukup berpotensi untuk dimanfaatkan dimana rata-rata kecepatan angin pertahun di Pulau Bahuluang yang bisa dimanfatkan sebesar 7,89 m/s (Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Kep. Selayar) serta rata-rata potensi intensitas radiasi matahari pertahun di pulau Bahuluang yang bisa dimanfaatkan sebesar 6 kWh/m2/d dari situs internet (Solar and Wind Energy Resource Assesment).Studi ini mengusulkan pembangkit listrik hibrida di pulau tersebut yang terdiri atas PV (Photo Voltaic) dan WT (Wind Turbine) serta Generator Diesel agar dapat memenuhi kebutuhan listrik 24 jam. Software HOMER (Hybrid Optimization Model for Electric Renewable) digunakan untuk simulasi dan analisis dengan tujuan menghasilkan perencanaan pembangkit listrik hibrida yang optimal di Pulau Bahuluang mengacu pada NPC (Net Present Cost), modal awal dan biaya operasional. Hasil simulasi menunjukan Produksi dan konsumsi energi (kWh/tahun) dari PV (Photo Voltaic) sebesar 22,70% dan WT (Wind Turbine) sebesar 13,51% setidaknya dapat menurunkan biaya operasional dibanding sistem hanya menggunakan Generator Diesel.Downloads
Published
2019-05-26
Issue
Section
Artikel