Studi Penggunaan Bonggol Jagung (Frumentum Cobs) Sebagai Filler Terhadap Karakteristik AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course)

Main Article Content

Andi Batari Angka
Andi Erdiansa
Andi Ulif Tunru
Syukur Syukur

Abstract

Pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan jalan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas jalan, yaitu aspal, agregat dan bahan pengisi (filler). Dalam mendukung pelestarian alam, maka muncul ide untuk memanfaatkan bahan limbah dari aktivitas manusia sebagai bahan pengganti filler yaitu abu bonggol jagung (Frumentum Cobs). Pemanfaatan bonggol jagung diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini agar mengetahui kelayakan bonggol jagung sebagai bahan filler. Serta, mengetahui nilai karakteristik dari penggunaan bonggol jagung sebagai filler dengan variasi 0%, 20%, 40%, dan 60%. Adupun batu pecah yang dipakai berasal dari quarry Bili-Bili dan bonggol jagung diambil di Kabupaten Soppeng. Cara yang dipakai dalam penelitian ini diantaranya analisis laboratorium pengujian agregat, aspal dan filler yang menghasilkan benda uji. Selanjutnya, penggunaan marshall test pada benda uji dilakukan untuk mendapatkan nilai KAO dan subtitusi kelayakan filler bonggol jagung. Adapun, hasil dari pengujian pada benda uji  terhadap karakteristik filler arang bonggol jagung sebagai bahan subtitusi filler diperoleh nilai (KAO) yaitu 5,98. Selain itu, kadar filler arang bonggol jagung yang layak digunakan ialah variasi 20% dengan nilai VIM, VMA, VFB, Stabilitas dan Flow memenuhi spesifikasi bina marga 2018. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam mengurangi jumlah limbah, serta sebagai referensi penelitian selanjutnya.

Article Details

Section
Articles

References

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum 2018 untuk

Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat. Dunggio, A. H. (2017). Tinjauan

Kerusakan Lapis Permukaan Jalan Berdasarkan Analisis Kadar Aspal.

Jurnal Peradaban Sains, 5(2), 111–130.

Nofriandi, R. (2020). Pengaruh Penambahan Abu Batang Jagung

Terhadap Karakteristik Marshall pada Aspal AC-BC. Pengaruh Penambahan Abu Batang Jagung Terhadap Karakteristik Marshall Pada Aspal AC-BC, 1–93.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2022). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. In Pemerintah Indonesia (Issue 134229, p. 77).

Saing, Z. (2008). Analisis Kualitas Batugamping Kabupaten Fak Fak

Papua Sebagai Bahan Baku Semen Portland. Jurnal Teknik Dintek,

(3), 67–72.

Sari, P. D., Puri, W. A., & Hanum, D. (2018). Delignifikasi Bonggol jagung Dengan Metode Microwave Method. Jurnal IlmuIlmu

Pertanian “AGRIKA,” 12(2), 164–172. Sau’langi Arjuna Sanda, Alpius, & Tanje Herman Welem. (2021). Pemanfaatan Abu Limbah Bonggol Jagung Sebagai Bahan Substitusi Filler Untuk Campuran AC-WC. Paulus Civil Engineering Journal, 3(4), 587–594.

Septiningrum, K., & Apriana, C. (2011). Produksi Xilanase Dari Tongkol Jagung Dengan Sistem Bioproses Menggunakan Bacillus Circulans Untuk Pra-Pemutihan Pulp Production Of Xylanase From Corn Cob By Bioprocess System Using Bacillus Circulans For Pre-Bleaching Pulp. Jurnal

Riset Industri, V(1), 87–97.

SNI 2441. (2011). Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras. Standar Nasional Indonesia, 15.

Sukirman, S. (2010). Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur (1st ed.).Penerbit Nova.

Sukirman, S. (2016). Beton Aspal Campuran Panas (3rd ed.). Institut Teknologi Bandung.

Wisnu, B., Rachman, R., & Alpius. (2022). Karakteristik Campuran AC – WC Dengan Bahan Tambah Abu Tongkol Jagung. Paulus Civil Engineering Journal, 4(4), 610–619. https://doi.org/10.52722/pcej.v4i4.546

https://doi.org/10.5281/zenodo.444